Bukan Cinta Biasa

Akhirnya nonton lagi setelah sekian lama ( film terakhir yang aku tonton sebelum ini : Monster vs Alien ). Sebenarnya pengen nonton A&D, tapi, gara2 pas minggu itu ngebet liat motogp, pulang lebih awal tanpa nonton, dan akhirnya..kemarin malah ke 21 yang isinya film Indonesia semua..(aarrgghh).
Bukan Cinta Biasa, tema film ini simpel banget. Tentang hubungan orang tua dan anaknya. Berawal dari Niki ( Olivia ) yang nyamperin ayahnya ( Ferdy ) buat tinggal sama dia. Ferdy dan Niki sama2 baru tau kalo mereka ayah-anak setelah sekitar 16 tahun. Dari sini cerita berjalan. Ayah Niki yang rocker, dengan tato seabrek, rambut panjang, jenggot dan kumis sangar ( sayang kentara banget kalo itu palsu, he5), alkohol, dan cewek, tiba2 harus berubah karena kehadiran Niki. Ibu Niki netapin 50 pasal buat ayah Niki selama Niki berada disitu.
Konflik berat terjadi, karena ya.. sulit memang merubah segalanya. Tapi pada akhirnya, Niki berhasil ngebuat ayahnya sadar kalo masih ada orang2 yang dikasihinya, yang butuh dia, yang mencintainya, yang nggak pengen dia terpuruk dalam kehidupan yang suram itu. Jadi, ketika Niki disuruh balik ma ibunya, ayahnya yang mulai terbiasa, ngerasa ada yang hilang deh. Dialognya kira2 gini, 'awalnya memang aneh kamu disini, tapi kamu nggak ada disini itu lebih aneh'


FYI, film ini awalnya memang keliatan biasa aja, pas di thrillernya, kayak drama biasa yang termenye2, tapi, ternyata 80% lucu banget ( sebagian gara2 kelakuan ayahnya Niki dan band the Boxisnya ). Selain itu, akting pendatang baru ( kayak Ferdy dan Olivia ) juga nggak bisa dipandang sebelah mata, bagus lah aku bilang. Settingnya juga keren ( tempat latihan mamanya Niki bagus banget !! ). Tapi, ada kurangnya juga sih, kayak adegan dimana Afgan nyanyi satu lagu full yang nggak penting banget ( yang menurutku, mungkin buat dongkrak film ini aja ) dan juga ajaran islam yang agak dipaksakam masuk ( agak terlalu susah percaya, masa cewek bule gitu agamanya kuat banget, he5 ).
Overall, film ini tetap bisa dinikmati kok.. Ngajarin kita kalo selalu ada cinta antara anak dan orangtua, dan juga bahwa Tuhan selalu membuka pintu-Nya untuk bertobat.