Berangkat
dari nama Asma Nadia, dengan buku Assalamualaikum Beijingnya, saya
akhirnya ke bioskop nonton film indonesia *jarang banget, etapi
pendekar tongkat emas saya nonton juga kok :p*
selain
nama Asma Nadia, sebenarnya clueless film ini tentang apa. Buku yg
itu juga saya belom baca, haha
Tapi
ternyata yang main : Revalina S. Temat, Morgan Oey, Ibnu Jamil, Laudya
Cinthya Bella, Desta ex Club 80's, Cynthia Ramlan, dan juga ada
Jajang C.Noer -- ya setidaknya muka - muka yang udah pernah tau lah.
Surprisingly, saya lebih suka akting Bella *yang sempet nggak saya
kenali karena pake jilbab* daripada si tokoh utama alias Revalina S.
Temat. Revalina lebih bagus aktingnya di jaman "Perempuan
Berkalung Sorban", IMHO.
Cerita
berawal dari gagalnya pernikahan Asmara (Revalina) dengan Dewa (Ibnu
Jamil) karena ada "kecelakaan" yang membuat Dewa harus
menikahi Anita (Cynthia Ramlan). Di satu sisi Dewa sebenarnya juga
masih cinta Asmara tapi perlu bertanggung jawab atas perbuatannya
bersama Anita. Di sisi lain, karena peristiwa ini Asmara akhirnya
menerima tawaran pekerjaan di biro Beijing. Eniwei, di film ini Asmara berprofesi sebagai penulis kolom.
Dan
kita terbang menuju Beijing! Aditya Gumay benar - benar tau cara
memanjakan mata wisatawan. Tempat - tempat yang dikunjungi Asmara *yang memang ceritanya lagi cari bahan buat kolomnya*
wisatawan-catching banget, apalagi buat wisatawan muslim, atau yang
lagi belajar tentang Islam, hehe. Dan jadinya, film garapan Guntur Soeharjanto ini penuh tempat untuk masuk ke wish list.
Di
Beijing, kita akan berkenalan dengan sepasang suami - istri : Sekar
(Bella) dan mas Ridwan (Desta), yang merupakan sahabat dari Asmara --
Sekar bekerja di biro berita yang sama. Dan juga, Zhong Wen (Morgan Oey),
laki - laki yang dikenal tanpa sengaja di bus oleh Asmara, seorang
tour guide yang mengenalkan Asmara dengan Legenda Putri Ashima
*kepada Zhong Wen, Asmara mengenalkan diri sebagai Asma, that's why
jadi inget Ashima*. Zhong Wen memberikan buku tentang Ashima dan
berjanji akan membacakannya kalo mereka bertemu lagi.
Jadi
nebak nggak ini jadi kisah cinta baru buat Asmara? ehehe. Sampai di bagian ini, saya jadi suka sama Sekar karena dia yang paling heboh
tentang kisah Asmara dan Chung - chung *yeah, it's a way she called Zhong Wen*, membandingkannya dengan drama korea yang sering
ditontonnya.
Okay
mari dilanjutkan.
Setelah
beberapa waktu tidak bertemu *padahal ada di tempat yang sama --
bollywood banget haha*, akhirnya Zhong Wen bisa bertemu dengan Asma
karena menggantikan tugas tour guide Asma yang sebelumnya. Pertemuan
awal mereka ada di salah satu masjid *uhuk, jadi inget temen yang
ketemu di masjid :D*. Zhong Wen menjelaskan
dengan baik seolah benar - benar mengenal masjid ini, membuat Asma
berpikir kalo Zhong Wen juga seorang muslim, tapi apa iya?
Lambat
laun, Zhong Wen dan Asma jadi dekat. Tapi kemudian Dewa datang *jeng
jeng*, tapi kemudian Asma terkena penyakit APS *nangis* yang
membuatnya beralasan ada "urusan keluarga" ketika tidak
menepati janjinya kepada Zhong Wen untuk mengunjungi Patung Ashima di
Yunan dan memilih pulang ke Indonesia.
Apa
Dewa berhasil merebut Asma? Apa Zhong Wen muslim? Apa Asma akan
sembuh dari penyakitnya? Dimana cinta Asma akan berlabuh? Sila lihat
sendiri, hahaha. Saya nggak mau spoiler, ntar ditimpuk! :p
Tapi
saya akan bilang kalo cerita ini Happy Ending. Seperti cerita Putri
Ashima dan Akhi *di buku yang diberikan Zhong Wen kepada Asma*.
Film
ini tentang cinta, tentang cinta kita kepada Tuhan, cinta kita kepada
sesama, cinta kepada orang - orang yang kita cintai. Bahwa
cinta tidak perlu dikatakan. Seperti kata pak ustad di Maulid nabi
kemaren, cinta yang diumbar - diumbar dengan perkataan itu cinta
gombal, cinta sejati itu adalah melakukan sesuatu untuk orang yang kita cintai. Bilangnya cinta,
tapi sholat nggak pernah, sunnah rasul tidak dilakukan, peduli sama
orang nggak, hehe *ngejleb*.
selamat
menonton, masih ada di bioskop kok!
P.S : OST dari Ridho Rhoma enak loh di dengerinnya, hahaha
-iMa
No comments:
Post a Comment